Rabu, 14 Desember 2011

MEMBENAHI LISAN


MEMBENAHI FUNGSI  LISAN KITA


Disadari atau tidak ,  kita memang belum bisa mensyukuri nikmat Allah yang sangat banyak dan berharga , pernahkah kita merenung betapa beruntungnya kita , karena Allah mentaqdirkan kita menjadi manusia yang derajatnya lebih mulia dari makhluk Allah yang lainnya , betapa malangnya menjadi binatang contohnya ayam yang dipelihara untuk dijadikan santapan lauk pauk kita , juga binatang –binatang yang lainnya  pernahkah kita merenung betapa besarnya kasih sayang Allah kepada kita,  karena Allah memberikan panca indra yang lengkap , seluruh anggota tubuh kita berfungsi dengan baik , mata bisa melihat , telinga bisa mendengar , lisan bisa berbicara , tangan bisa memegang , kaki bisa berjalan dan juga yang lainnya , mungkin kita belum menyadari bahwa udara yang kita hirup setiap saat tanpa harus mengeluarkan biaya itu semua adalah gratis,  karena itu adalah anugerah dari Allah SWT.
Bayangkan , betapa sengsaranya kita kalau Allah mencabut nikmat dari lisan kita , kita tidak bebas mengemukakan keinginan kita , padahal melalui lisan , kita bisa mendulang banyak pahala , seperti tilawah Al Qur’an dan tahmid , tasbih, tahlil , baca sholawat dan lain-lainnya , Allah menciptakan lisan agar menjadi sarana untuk beribadah kepada Allah SWT Sang Pencipta kita .Pepatah Arab mengatakan :
أفـة الإنسـان في حفظ اللسـان
Celakanya manusia tergantung kepada penjagaan lisannya “ artinya lisan seseorang bisa menyebabkan seseorang selamat , dan juga karena lisannya seseorang bisa celaka , karena itu selaku  pribadi muslim kita harus senantiasa mengfungsikan nikmat lisan ini sesuai dengan keinginan sang penganugerah lisan itu sendiri yaitu Allah SWT .
Rosulullah SAW senantiasa mewanti-wanti agar senantiasa kita menjaga lisan kita , كف عليك لسانك هذا  jaga lisanmu
, ada beberapa fungsi lisan kita yang harus kita perankan diantaranya :
1. Untuk mengatakan hal-hal yang baik , Rosulullah memberi isyarat dalam haditsnya bahwa indicator keimanan seseorang adalah manakala seseorang mampu mengkondisikan lisannya untuk senantiasa mengatakan yang baik ,
من كان يؤمن بالله واليوم الأخر فليقل خيرا أو ليصمت    “ Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah dia berkata-kata yang baik atau diam “  sehingga yang keluar dari lisan kita adalah :
a. Kata-kata yang mengandung Amar Ma’ruf dan nahi munkar , lisan kita harus digunakan untuk mengajak dan memerintah kebaikan , juga harus digunakan untuk melarang atau mencegah hal-hal yang melanggar syari’at , karena golongan terbaik Ummat ini adalah orang-orang yang beramar ma’ruf dan bernahi mungkar , firman Allah SWT dalam Al Qur’an :
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر , الأية  المائدة
“ Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dilahirkan senantiasa memerintahkan yang ma’ruf  dan mencegah yang  munkar “
b. Kata-kata yang membawa kabar kebaikan untuk orang lain ( إدخال السرور  ( seorang mu’min harus senantisa berupaya untuk menggembirakan saudaranya , karena seseorang akan mempunyai motivasi yang kuat manakala mendapat dukungan dari saudara dan temannya
c. Kata-kata yang tidak mengandung ejekan atau hinaan ( استهزاء ) , karena Allah melarang hal itu , firmanNYA dalam surat Al hujurot :
يا أيها الذين ءامنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم ولا  الأية الحجرات 
“ Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum ( laki-laki ) mengejek kaum yang lainnya  , bisa jadi mereka ( yang diejek ) lebih baik dari kaum tersebut  “ qs Al Hujurot . karena seseorang dilahirkan kedunia atas kehendak Allah SWT , menghina makhluk sama dengan menghina Sang Kholik Allah SWT , apalagi kalau yang diolok-olokinya adalah hal fisik .
d. Kata-kata yang tidak mengandung kemarahan  . Ketika seseorang datang meminta nasihat kepada baginda Rosulullah SAW maka beliau mengulang kata-kata yang sama sampai 3 kali ( لا تغضب , لا تغضب , لا تغضب )     jangan marah , karena kemarahan bisa menimbulkan seseorang hilang kendali dirinya , bahkan dirinya dikendalikan oleh syetan .
e. Kata-kata dengan tidak memanggil dengan panggilan ( Laqob ) yang jelek atau yang tidak disukai oleh orang yang bersangkutan. Karena hal itu dilarang , firman Allah dalam Al Qur’an (تنابزوا بالألقاب  ولا ( “ dan janganlah kalian saling memanggil dengan panggilan yang jelek “ seorang mu’min harus memanggil temannya dengan panggilan yang disukainya , karena itu yang akan mempererat ukhuwwah mereka .
f. Kata-kata yang tidak memfitnah , memprofokasi atau mengadu domba saudaranya
g. Kata-kata yang tidak menceritakan aib saudaranya ( ghibah ) Allah SWT mengingatkan kita dengan firmannya :
( ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه (
Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain , apakah ada seseorang diantara kamu yang memakan daging saudaranya yang sudah mati , tentu kalian merasa jiji “ untuk itu mari berhenti diri untuk tidak menggibah saudara-saudara kita
h. Kata-kata yang tidak mengandung  dusta , karena dusta)  الكذب ( itu adalah cerminan orang Munafik , dan biasanya bohong atau dusta tidak cukup satu kali , karena dibutuhkan dusta-dusta yang berikutnya untuk menutupi dusta yang sebelumnya .
2. Sebagai Sarana untuk berdzikir kepada Allah SWT sebagai Pencipta kita , diantara dzikir lisan yang sangat disukai adalah :
a. Tilawah Qur’an , Rasulullah menyebutkan bahwa Tilawah Qur’an  adalah ibadah lisan yang paling utama .
b. Tasbih ( membaca سبحان الله  )
c. Tahmid ( membaca لله   الحمد  (
d. Tahlil  ( membaca لا إله إلا الله    )




                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar