MEMBENAHI FUNGSI LISAN KITA
Disadari atau tidak , kita memang belum bisa mensyukuri nikmat Allah
yang sangat banyak dan berharga , pernahkah kita merenung betapa beruntungnya
kita , karena Allah mentaqdirkan kita menjadi manusia yang derajatnya lebih mulia
dari makhluk Allah yang lainnya , betapa malangnya menjadi binatang contohnya
ayam yang dipelihara untuk dijadikan santapan lauk pauk kita , juga binatang
–binatang yang lainnya pernahkah kita
merenung betapa besarnya kasih sayang Allah kepada kita, karena Allah memberikan panca indra yang
lengkap , seluruh anggota tubuh kita berfungsi dengan baik , mata bisa melihat
, telinga bisa mendengar , lisan bisa berbicara , tangan bisa memegang , kaki
bisa berjalan dan juga yang lainnya , mungkin kita belum menyadari bahwa udara
yang kita hirup setiap saat tanpa harus mengeluarkan biaya itu semua adalah gratis, karena itu adalah anugerah dari Allah SWT.
Bayangkan , betapa
sengsaranya kita kalau Allah mencabut nikmat dari lisan kita , kita tidak bebas
mengemukakan keinginan kita , padahal melalui lisan , kita bisa mendulang
banyak pahala , seperti tilawah Al Qur’an dan tahmid , tasbih, tahlil , baca
sholawat dan lain-lainnya , Allah menciptakan lisan agar menjadi sarana untuk
beribadah kepada Allah SWT Sang Pencipta kita .Pepatah Arab mengatakan :
أفـة الإنسـان في حفظ اللسـان
“
Celakanya manusia
tergantung kepada penjagaan lisannya “ artinya lisan seseorang bisa menyebabkan
seseorang selamat , dan juga karena lisannya seseorang bisa celaka , karena itu
selaku pribadi muslim kita harus
senantiasa mengfungsikan nikmat lisan ini sesuai dengan keinginan sang
penganugerah lisan itu sendiri yaitu Allah SWT .
Rosulullah SAW senantiasa
mewanti-wanti agar senantiasa kita menjaga lisan kita , كف
عليك لسانك هذا jaga
lisanmu
, ada beberapa fungsi lisan
kita yang harus kita perankan diantaranya :
1. Untuk mengatakan
hal-hal yang baik ,
Rosulullah memberi isyarat dalam haditsnya bahwa indicator keimanan seseorang
adalah manakala seseorang mampu mengkondisikan lisannya untuk senantiasa
mengatakan yang baik ,
من كان يؤمن بالله واليوم الأخر فليقل خيرا أو
ليصمت “ Barang siapa beriman kepada Allah dan hari
Akhir hendaklah dia berkata-kata yang baik atau diam “ sehingga yang keluar dari lisan kita adalah :
a. Kata-kata yang
mengandung Amar Ma’ruf dan nahi munkar , lisan kita harus digunakan untuk mengajak dan
memerintah kebaikan , juga harus digunakan untuk melarang atau mencegah hal-hal
yang melanggar syari’at , karena golongan terbaik Ummat ini adalah orang-orang yang
beramar ma’ruf dan bernahi mungkar , firman Allah SWT dalam Al Qur’an :
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف
وتنهون عن المنكر , الأية المائدة
“ Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dilahirkan senantiasa
memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah
yang munkar “
b. Kata-kata yang
membawa kabar kebaikan untuk orang lain ( إدخال السرور (
seorang mu’min harus senantisa berupaya untuk
menggembirakan saudaranya , karena seseorang akan mempunyai motivasi yang kuat
manakala mendapat dukungan dari saudara dan temannya
c. Kata-kata yang tidak
mengandung ejekan atau hinaan ( استهزاء )
, karena Allah melarang hal itu , firmanNYA dalam surat Al hujurot :
يا أيها الذين ءامنوا لا يسخر قوم من قوم عسى
أن يكونوا خيرا منهم ولا الأية
الحجرات
“ Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum ( laki-laki
) mengejek kaum yang lainnya , bisa jadi
mereka ( yang diejek ) lebih baik dari kaum tersebut “ qs Al Hujurot . karena seseorang dilahirkan
kedunia atas kehendak Allah SWT , menghina makhluk sama dengan menghina Sang
Kholik Allah SWT , apalagi kalau yang diolok-olokinya adalah hal fisik .
d. Kata-kata yang
tidak mengandung kemarahan
. Ketika seseorang datang meminta
nasihat kepada baginda Rosulullah SAW maka beliau mengulang kata-kata yang sama
sampai 3 kali ( لا تغضب , لا تغضب , لا تغضب )
jangan marah , karena
kemarahan bisa menimbulkan seseorang hilang kendali dirinya , bahkan dirinya
dikendalikan oleh syetan .
e. Kata-kata dengan tidak
memanggil dengan panggilan ( Laqob ) yang jelek atau yang tidak disukai oleh
orang yang bersangkutan.
Karena hal itu dilarang , firman Allah dalam Al Qur’an (تنابزوا بالألقاب ولا ( “ dan janganlah
kalian saling memanggil dengan panggilan yang jelek “ seorang mu’min harus
memanggil temannya dengan panggilan yang disukainya , karena itu yang akan
mempererat ukhuwwah mereka .
f. Kata-kata yang
tidak memfitnah , memprofokasi atau mengadu domba saudaranya
g. Kata-kata yang
tidak menceritakan aib saudaranya ( ghibah ) Allah SWT mengingatkan kita dengan firmannya
:
( ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه (
“
Dan janganlah sebagian
kamu menggunjing sebagian yang lain , apakah ada seseorang diantara kamu yang
memakan daging saudaranya yang sudah mati , tentu kalian merasa jiji “ untuk
itu mari berhenti diri untuk tidak menggibah saudara-saudara kita
h. Kata-kata yang
tidak mengandung dusta , karena dusta) الكذب ( itu
adalah cerminan orang Munafik , dan biasanya bohong atau dusta tidak cukup satu
kali , karena dibutuhkan dusta-dusta yang berikutnya untuk menutupi dusta yang
sebelumnya .
2. Sebagai Sarana
untuk berdzikir kepada Allah SWT sebagai Pencipta kita , diantara dzikir lisan yang sangat
disukai adalah :
a. Tilawah Qur’an ,
Rasulullah menyebutkan bahwa Tilawah Qur’an
adalah ibadah lisan yang paling utama .
b. Tasbih ( membaca سبحان
الله )
c. Tahmid ( membaca لله الحمد (
d. Tahlil ( membaca لا
إله إلا الله )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar